Selasa, 22 Februari 2011

Masjid Omar Ali Saifuddin - Brunei, Termegah dan Terindah

Jakarta, kasakusuk.com

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin, terletak di Bandar Seri Begawan, ibukota Kesultanan Brunei, salah satu masjid paling spektakuler di kawasan Asia Pasifik dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.

Dulu dinamakan Omar Ali Saifuddin III, Sultan Brunei 28, dimana masjid menjadi simbol agama Islam di Brunei, masjid ini hampir mendominasi pemandangan dari Bandar Seri Begawan.


Masjid ini selesai pada tahun 1958 dan merupakan contoh mengesankan dari arsitektur Islam modern, menyatukan gaya arsitektur Mughal dan Italia.


Di bangun di sebuah laguna buatan di tepi Sungai Brunei di Kampung Ayer "Village in the water", memiliki menara dan kubah emas marmer, dengan halaman dan taman yang rimbun penuh air mancur, yang dalam Islam melambangkan surga.


Ada sebuah jembatan marmer yang mencapai ke Laguna, dimaksudkan sebagai replika abad ke-16 Sultan Bolkiah, dan juga untuk memperingati ulang tahun ke 1.400 Nuzul Al-Quran, selesai pada tahun 1967.


Masjid ini memiliki tinggi 52 meter (171 kaki), mempunyai kubah utama dari emas murni, dan hampir semua bahan bangunan didatangkan dari luar negari, seperti, marmer dari Italia, granit dari Shanghai, lampu kristal dari Inggris, serta kapet dari Arab Saudi.


Menara Masjid Omar Ali Saifuddin ini memiliki lift ke puncak, di mana orang bisa menikmati pemandangan panorama kota. (sakti, dari berbagai sumber)









 Di ambil dari:  
http://kasakusuk.com/masjid-omar-ali-saifuddin-brunei-termegah-dan-terindah-6

Senin, 21 Februari 2011

my beautiful life

Bismillahirrahmanirrahim….
Alhamdulillah setelah melalui perjalanan seru (walaupun sebenarnya sangat panjang dan melelahkan) akhirnya aku sampai jg di negara tujuan saya- BRUNEI DARUSSALAM.
Kesan saya bgtu pertama memasuki negara ini adalah bersih, sangat bersih hampir tak pernah saya melihat sampah baik ditempat wisata maupun sepanjang jalan yang saya lalui.



Beberapa hari saya tinggal disana saya merasa nyaman (“nyaman” disini artinya enak lho hehe…). Tidak seperti di Cirebon atau Jakarta, dsni sangat tenang, serba teratur, smua tertata rapi, tidak ada pedagang kaki lima yang berdesakkan memajang barang jualan dijalan. Smuanya sudah disediakan tempat masing masing dan tidak ada yang melanggar aturan.
Satu bulan saya tinggal disana hanya satu kali saya mendengar suara “horn” atau klakson mobil, disini mereka tidak memakai itu, pernah suatu kali saya jalan jalan di kawasan kota (disini disebut “bandar”) dan terjebak macet, terlihat pak polisi sedang sibuk mengatur lalulintas dipersimpangan, saat itu kami berhenti pas dibawah trafic light dan saya lihat sudah beberapa kali lampu menyala hijau tapi pak polisi seperti tidak menghiraukan kami, karena merasa lama dan sedikit tidak sabar akhirnya saya berinisiatif untuk menyalakan horn tapi dengan cepat mereka mencegah saya, menurut aturan disana horn itu Cuma untuk keadaan darurat saja tidak boleh dipakai sembarangan hhmm…. Aneh jg y hehe…

Di Masjid Jame' 'Asr Hassanil Bolkiah


NBT  Gadong. Decoration during Chinese New Year

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Bandar Seri Begawan

Saya tinggal bersama keluarga angkat disana, mereka hanya keluarga kecil beranggotakan 3 orang anak dan tiga orang cucu, tinggal disebuah kawasan yang tidak terlalu jauh dari bandar (kota), suasana rumahnya sangat asri, kicau burung selalu menemani saya setiap saat itu karena disini tidak diizinkan menembak burung atau hewan lain nyajadi alam disini masih sangat terjaga dengan baik, turun ke bawah ada beberapa kolam ikan yang sempat rusak oleh ulah seorang rekan bisnis mama yang dulu berencana join beternak itik, ternak itik mama gagal akhirnya kolam ikan yang jadi korban. Mama memang sering jadi korban kejahatan orang orang tak bertanggung jawab, sabar y ma…  kami disini ikut berdo’a untuk mama. Saya masih ingat kata mama, dengan tenang mama berkata  “biarkan saja karena apa yang kita tabur maka itulah yang akan kita tuai…”   hhmmm hebat jg mama neyh, sudah dijahatin orang ttp z diam…   lho koq jadi curhat?? Hehe…



Oya...  gambar diatas saya ambil waktu ada acara "stamboat" masih dalam suasana IMLEK. kami bikin acara makan bersama
Kerana saya hobi mancing maka tidak susah bagi saya untuk menghilangkan kejenuhan (karena disana saya tidak diperbolehkan untuk membantu pekerjaan bahkan hal kecil sekalipun saya tidak boleh terlibat didalamnya). Beberapa kali saya mengajak keponakan untuk mancing dibawah, kadang kami mancing bersama para pekerja disana yang sudah seperti keluarga sendiri.
Pagi pagi sebelum mereka ke pasar biasanya mereka mengupas kelapa dirumah, sekitar jam 5 pagi mereka bangun dan mempersiapkan smuanya, kadang saya ikut bangun dan mencuri kesempatan untuk ikut membantu mereka mengupas kelapa dan menyiapkan sayuran untuk dibawa kepasar. keluarga saya disana sangat memanjakan saya, selama tinggal di sana hampir tiap hari jalan jalan, mereka membawa saya keliling BRUNEI DARUSSALAM, hampir semua tempat sudah saya datangi seperti pusat perbelanjaan, tempat wisata, pantai, dua mesjid kebanggan Rakyat BRUNEI,  mereka juga membawa saya mengunjungi keluarga yang agak jauh (ada uncle yang tinggal di layong).
Selain dibawa ketempat2 wisata saya jg dibawa ke pasar tempat mama jualan sayur, mama punya 3 kios disana, dua kios dpakai mama di kawasan “borong” dan satu lg dipakai abang di kawasan “runcit” atau eceran. Pasar disana jg tidak seperti pasar pasar yang ada disini, mereka menata pasar bgtu rapi dan bersih. Tidak ada sedikitpun bau tercium hanya wangi rempah dan aroma segarnya sayur yang tercium.
Satu lagi yang berbeda, disana banyak sekali mobil hanya satu atau dua saja sepeda motor saya lihat dan selama satu bulan disana saya hanya melihat sepeda motor 19 kali dan motor dsna bagus2 tidak tanggung tanggung mereka pakai motor cc besar.
Hhmm…  sungguh pengalaman yang sangat indah, ingin rasanya saya tinggal disana untuk selamanya… insya Allah suatu hari nanti saya akan kembali mengunjungi keluarga saya disana.
Miss u ma...  uncle…  baby…  thomas n jagoan saya joshua miss u all…  eh hampir ketinggalan sam sam hehe…

Selasa, 15 Februari 2011

Journey To Brunei Darussalam

Bismillahirahmanirrahim….

My journey was started at 07 am dari Ponti, dengan armada bus “D**RI” yg nampak baru dan kokoh.

Stelah kelmarin saya berdebar2 merasakan pengalaman pertama kali naik pesawat terbang, saya berusaha mengubur rasa takut dengan membaca do’a, hampir smua do’a saya baca dari do’a keselamatan, do’a minta perlindungan sampai do’a sebelum makan saya baca juga yang penting saya baca do’a krna dengan begitu saya bsa terus terhubung dengan Tuhan ku.
Agar saya tdk terlihat tegang saya pura2 sambil membaca buku The SECRET yang sebelumnya saya beli di airport. Saat rasa takut mulai ingin menguasai perasaan saya tiba2 datang seorang ibu dengan menggendong bayi mungilnya, saya bisa mulai merasa tenang, saya Cuma berfikir “ibu dan anak nya saja bisa tenang dan tidak ada sdikitpun nampak rasa takut diwajah mereka, knpa saya hrus takut??”.

Pesawatpun take off…  pertama rasanya seperti naik kereta api ataupun bus dengan kecepatan tinggi, kmudian tak terasa pesawat sudah tidak menginjak bumi lg, saya sengaja melihat ke arah jendela yg ada disamping ibu itu untuk melihat prosesnya, ternyata tidak seseram yang saya bayangkan sebelumnya, lebih lembut dari naik JETCOSTER yang ada di D**AN ANC*L.
Tak terasa setelah sempat makan makanan ringan dan minuman yg disajikan pramugari dan membaca beberapa halaman  buku sayaakhirnya pramugari mengingatkan agar semua penumpang kembali memasang seatbelt mereka karena pesawat akan segera landing.

Ternyata Pontianak ini seperti kota kecil yg sdkit berumur, ramai oleh kndaraan kecil / angkot dan sepeda motor, tidak terlalu ramai seperti JAKARTA bahkan menurut saya lebih ramai di CIREBON, mungkin itu krna saya tidak melewati tempat2 atau pusat kota nya. Banyak bangunan tua saya jumpai disepanjang perjalanan saya, gereja, kuil, mesjid bnyk jg saya temui dsna, saya jg bnyk melihat org tionghoa dsni, khidupan dsni nampak hangat dan akrab. 

 Bbrpa menit perjalanan saya melintasi kota Pontianak saya banyak melihat rumah panggung, banyak sungai, saya sampai berfikir kalo saya tinggal dsni saya pasti bsa sering mancing hehe….  (bahkan saya bsa mancing didepan rumah!, krna dsni bnyk rumah dipinggiran sungai). Banyak spot mancing dsni.

Hah!!!! Ada cwe mandi di sungai depan rumah nya!!! (maav saya tdk berani ambil gambar nya hehe..) Sungai itu ditepi jalan yang hanya berjarak 1 m dari bus kami!!, airnya jg berwarna gelap seperti air teh, kacau jg neyh cwe!!
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...