Kamis, 13 Oktober 2011

nama saya Anna, saya seorang siswa, usia saya sebelas tahun...


Anna adalah gadis kecil ber usia sebelas tahun, pada suatu hari jum’at dia pergi bersama keluarga nya ke mesjid. Imam mesjid itu saat itu sedang berbicara mengenai kekuatan memberi, mengatakan bahwa kita semua meminta Tuhan agar memberi kepada kita, tetapi sayang nya ada orang orang yang ingin mendapatkan dan memiliki namun tak ingin berbagi dengan yang lain. Imam itu menyebutkan bahwa didalam kitab suci Al-Qur’an Tuhan berfirman, “Tuhan mencintai para dermawan”. Anna sangat tersentuh dengan pidato sang imam dan bertanya kepada orang tua nya apakah dia bisa berbicara langsung kepada imam. Anna dan orang tua nya kemudian menemui sang imam dan Anna berkata, “terimakasih Pak, karena mau menemui Kami. Nama saya Anna, saya seorang siswa, usia sebelas tahun. Saya tidak punya pekerjaan. Saya ingin memberi tetapi bagaimana mungkin saya melakukan nya tanpa uang?”.  Dengan senyum hangat menghiasi wajah nya sang Imam menjawab “Pertama tama saya ingin mengucapkan terimakasih kepadamu karena ketertarikanmu untuk menolong orang lain. Karena dengan niat baikmu saja kamu sudah memberi”. Ketika Anna menanyakan apa maksudnya, sang Imam kembali menjawab, “Kenyataan bahwa kamu berfikir mengenai memberi berarti bahwa kamu diberkati dan Tuhan akan membuka banyak pintu untukmu memberi, dan semakin kamu memberi semakin banyak yang akan kamu dapatkan”. Anna berkata,”Wah, ini hebat. Tapi saya ingin lebih daripada sekedar berfikir. Saya ingin memberi lebih banyak dan membantu lebih banyak . imam itu berkata, “Kamu bisa: berikan waktumu”. Anna bingung dan berkata, “Saya tidak mengerti. Bagaimana bisa saya memberikan waktu saya?”.
sang Imam berkata, “Berikan waktumu dengan cara mendengarkan orang orang yang sedang perlu didengarkan, dengan mengunjungi orang orang sakit di rumah sakit dan membantumereka secara suka rela. Disana kamu bisa menyuapi mereka dan berbicara dengan mereka serta mendengarkan cerita cerita mereka. Dengan hal hal ini kamu bisa menjadi dermawan yang hebat”. Anna sangat genbira mendengar yang dikatakan sang Imam. Dia berterimaksih kepadanya dan meminta orang tua nya untuk bisa mampir mengunjungi salah satu tempat yang disebutkan sang Imam tadi. Orang tua nya setuju dan mereka berhenti disebuah rumah sakit, kemudian bertanya apakah mereka bisa mengunjungi para pasien penderita kanker. Anna sangat bersemangat mendengar seorang perawat mengatakan, “Ya, bisa”, dan menjelaskan jalan menuju bangsal pasien penderita kanker. Anna hampir tak bisa percaya betapa banyaknya orang orang yang sangat menderita karena penyakit kanker. Diapun mendekati seorang perempuan tua, menyalaminya dan duduk disamping nya. Perempuan itu mulai terisak. Anna berkata kepadanya, ”Tolong katakan kenapa nenek menangis?”. Perempuan itu menjawab, “Karena Tuhan menjawab doa doa ku. Aku akan menjalani  operasi otak besok pagi, itu adalah operasi yang sangat berbahaya dan aku tak punya seorangpun yang mempedulikan ku. Aku berdoa dan meminta kepada Tuhan agar mengirim seorang anak untuk menghiburku dan bersamaku saat saat terakhirku. Dan Tuhan mengirimkan kamu. Tuhan mencintai ku”.
Anna menangis bersama perempuan tua itu dan memberikan pelukan erat dan lama. Dia menghabiskan waktu cukup lama bersama perempuan tua itu. Anna merasakan jenis cinta yang berbeda didalam hatinya : cinta memberi. Waktu pun berlalu dengan sangat cepat. Anna menghabiskan waktu satu jam bersama perempuan itu dan kemudian saatnya tiba untuk dia meninggalkan tempat itu. Anna mencium perempuan itu kemudian pergi.
Keesokan harinya sepulang dari sekolah, Anna dan orang tua nya mengunjungi perempuan itu lagi dirumah sakit untuk mengetahui kabar nya setelah dioperasi. Tapi tempat tidurnya ternyta kosong. Anna pun bertanya kepada perawat mengenai keberadaan perempuan itu, dan perawat itu menjawab, “Dia sudah tidak bersama kita lagi, dia meninggal dunia tadi pagi, tapi dia menyunggingkan senyum yang amat indah di wajahnya. Dia meninggalkan sebuah surat untukmu”. Perawat itu lalu meberikan surat itu kepadanya yang dibuka oleh Anna dengan berlinang air mata.
Untuk temanku satu satu nya. Terimakasih karena telah mencerahkan hidupku, terimakasih karena telah memberikan waktu mua yang sangat berharga. Aku mencintai mu dan akan selalu mengenangmu. Tuhan memberkatimu”.
Anna tersedu dan berlari ke pelukan ibunya, hatinya pilu. Teapi ibunya berkata, “Kamu lihat kan sayang, betapa banyak yang kamu berikan? Kamu memberi lebih banyak daripada yang bisa dibeli oleh uang. Kamu memberikan cinta. Kamu memberikan waktumu”. Segera saja Anna menjadi sosok yang terkenal di sejumlah rumah sakit dan panti jompo. Dia lebih abhagia daripada sebelumnya dan mengerti kekuatan dari memberikan waktunya.




taken from PERSONAL POWER
penulis Dr. Ibrahim Elfiky
( maav saya merubah nama dalam cerita ini tanpa izin, krna saya suka nama ini… mungkin klo suatu hari nanti saya punya anak perempuan saya akan memberinya nama Anna.....   ^_^   )

Rabu, 12 Oktober 2011

berikan cinta maka kau akan mndapatkan cinta...

Pada suatu minggu pagi Ron dan putranya yg ber usia tujuh tahun, Andi, melakukan perjalanan ke pegunungan. Mereka bersenang2 dan menikmati waktu bersama. Karena lelah berjalan , Ron memutuskan untuk beristirahat dan menyiapkan makan siang. Terdapat beberapa goa disekitar wilayah itu dan Andi meminta izin ayahnya untuk memasuki salah satunya untuk melihat2. Ron mengizinkan, dan Andipun bergegas pergi.
Ketika sudah berada di dalam sebuah goa, Andi mendapati goa itu besar dan gelap. Andi merasa sedikit takut. Untuk membuktikan kepada dirinya bahwa dia berani, dia berteriak dengan suara lantang, “hallo!” dan dia mendengar sebuah suara menjawabnya: “hallo!”. Andi jadi lebih takut lagi, tetapi dia juga penasaran dengan suara itu sehingga dia kembali berkata “aku yang terbaik”, dan suara itu menjawab : “aku yang terbaik”. Setelah itu Andi berkata ”kamu bodoh”, dan suara itu menjawab : “kamu bodoh”. Sekarang Andi sangat takut dan dia berlari cepat kembali ke ayahnya. Ia menceritakan apa yang terjadi.
Dengan nada tenang sambil tersenyum, Ron berkata “Andi, tak peduli apa pun yang kau berikan kepada dunia, dunia akan memberikan nya untukmu!”. Andi tak mengerti dan berkata “Apa maksud ayah?”. Ron menjawab “Andi, apa yang terjadi di dalam tadi tidak lain adalah suaramu sendiri yang memantul kembali, jadi ketika kamu bilang Hallo, maka kamu mendapatkn suara yang sama, dan saat kamu berteriak kamu bodoh, kamu mendapatkn kembali hal yanga persis sama. Mulai sekarang berhati2lah dengan apa yang kau berikan kepada dunia. Jika kamu memberikan kebencian, kamu akan menerima kebencian, kalau kamu memberikan cinta kamu akan menerima cinta, dan ini disebut “HUKUM KEMBALI”. Hukum ini adalah bagian dari “Hukum Universal”, yang ditentukan oleh pikiran2 kita dan menyebabkan kita bahagia atau tidak bahagia”.
Andi  sangat bersemangat ingin mengetahui gagasan ini dan meminta ayahnya menjelaskan lebih jauh lagi. “Dengan senang hati, nak” jawab Ron. Hukum kembali menyatakan “apa yang pergi akan kembali, apa yang naik akan turun”.
Andi merenung sejenak, kemudian bertanya “Bagaimana aku bisa menggunakan hukum kembali dan membuatnya bekerja yang menguntungkan aku dan bukan merugikan?” Ron tampak gembira. “Ayah senang kamu bertanya begitu, nak. Hari ini mulai lah memberikan cinta kpada siapapun yang kamu kenal, memaafkan mereka semua, dan mendo’a kan kebaikan untuk mereka”.
Andi ragu dan bertanya “Tapi, yah, ingat yang dilakukan temanku Michael padaku? Dia curang terhadapku dan dia mengatakan hal2 yang kejam mengenai aku kepada anak2 lain. Apakah ayah ingin aku memaafkan dia?!” Ron menjawab “Tentu saja, Andi, Maafkan dia, karena harga yang kamu bayar untuk kebencian dan emosi2 negatif jauh lebih besar daripada harga untuk memaafkan”. Coba lah sekarang. Katakan ‘Michael, aku memaafkanmu atas semua yang kau lakukan kepadaku’.
Andi menurut dan kemudian berkata sambil tersenyum “ hai ayah, ini sangat aneh, …  aku merasa hebat!” ayahnya berkata “ dan mulai sekarang Anakku, jadilah pemaafan sebagai kawan hidupmu. Dengan begitu, kamu akan lebih kuat daripada yang kamu bayangkan”.


diambil dari buku “PERSONAL POWER”

penulis  Dr. Ibrahim Elfiky
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...